10 September 2009

Untuk ayah terbaik di dunia

2001 - 2009



Masa ketika aku memerangi diriku terhadap keegoisan, kemunafikan, memahami org lain, yang menghantarkan aku menjadi manusia yg lebih baik. Bagi sebagian orang mungkin aku hanya dipandang sebelah mata, dianggap merusak pemandangan, ataupun seonggok daging bertulang seperti biasanya. Biarlah mereka berpikir seperti itu, karena itu yang kubutuhkan untuk memposisikan keteguhan hatiku. Terlebih dengan segala kekurangan yang ada.


Banyak yang tidak mengerti, kadang mengeluh, hingga terkapar tak berdaya ketika mulut2 tajam menyentuh relung terdalam, tapi kutetap berpijak pada yang kuasa untuk menguatkan hatiku. Hingga akhirnya cibiran itu kini terdengar seperti hembusan angin yang membawa berita baik. "Tetaplah jadi gadisku" ayah berkata kepadaku. Dan itu semakin menguatkan aku menghadapi hantaman2 keras kehidupan.


Masa2 tahun itu adalah yang terberat bagi anakmu ini,tp dengan petuah, semangat dan kata bijakmu, aku mampu tersenyum. Makasi yah buat segalanya. Makasi karena sudah jadi yang terbaik n selalu jadi yang terbaik dalam hari2ku.
Ayah adalah ayah terbaik diseluruh negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar